Saat ini aku sedang berjalan sendirian di trotoar menuju sebuah rumah sakit untuk memeriksa mataku yang sudah lama terasa sakit.
Sudah sangat lama aku berjalan, tetapi belum juga menemukan rumah sakit. Kakiku juga terasa kram karena sudah sangat lama berjalan.
Aku terus berharap ada kendaraan yang berhenti untuk memberikan tumpangan ke rumah sakit, meskipun tidak ada suara kendaraan yang lewat. Ditambah lagi, hujan rintik-rintik membuat udara sangat dingin.
Aku teringat rumor bahwa di sekitar sini pernah ada kejadian seorang wanita yang bunuh diri dan mencabut kedua bola matanya. Konon, sampai saat ini wanita itu masih berkeliaran mencari suatu tempat yang tak pernah ia capai. Dia akan bertanya kepada seseorang tentang tempat tersebut, dan mau menjawab atau tidak, dia akan tetap mengambil bola matamu.
Sangat menakutkan, bukan? Ya… Aku juga merasakan hal itu, tetapi aku tak punya pilihan lain karena mataku sangat sakit. Aku sedikit menurunkan topi yang kupakai karena udara semakin dingin.
Tiba-tiba, ada suara wanita yang memanggilku. Wanita tersebut kemudian menghampiriku dan mendekatkan payung yang ia bawa kepadaku sambil berkata,
“Heii, mengapa kau berjalan sendirian di saat hujan seperti ini tanpa payung?”
Aku hanya tersenyum karena dia mengkhawatirkanku dan berkata, “Apa kau tahu di mana rumah sakit?”
“Di sekitar sini tidak ada rumah sakit. Apakah kau sakit? Jika iya, aku bersedia mengantarkanmu ke rumah sakit.”
Aku hanya mengangguk, kemudian ia kembali berkata,
“Apa kau pernah mendengar rumor mengerikan tentang wanita yang bunuh diri di sekitar sini?”
“Sungguh mengerikan, bukan?”
Aku mengangguk. Tanpa disadari, ia teringat bahwa dia masih mempunyai pekerjaan yang harus segera diselesaikan.
“Heii, maaf ya, aku tak bisa mengantarkanmu ke rumah sakit. Tapi jangan khawatir, kau hanya harus berjalan lurus untuk sampai di rumah sakit.”
Aku tersenyum dan sedikit menegakkan topiku untuk berterima kasih padanya. Namun, sayang, dia sudah tidak punya mata dan nyawa untuk mendengar itu.
Cerita: Kayla putry
Sumber: Bubupedia
Gambar: OpenArt