Horor Pedia: Misteri Hutan Aokigahara - Legenda Gelap di Balik Keindahan Alam



Misteri Hutan Aokigahara

Image from Lahatpos

Hutan Aokigahara, yang juga dikenal sebagai “Lautan Pepohonan” atau “Sea of Trees,” adalah sebuah hutan lebat seluas sekitar 30 kilometer persegi yang terletak di arah barat laut Gunung Fuji, Jepang. Dengan usia yang diperkirakan lebih dari 1.000 tahun, hutan ini tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang memukau, tetapi juga menyimpan kisah-kisah menyeramkan yang berkaitan dengan kematian dan bunuh diri.

Sejarah kelam Aokigahara sebagai tempat bunuh diri mulai dikenal luas setelah publikasi buku karya Seicho Matsumoto berjudul “Menara Ombak”. Buku ini menceritakan tentang sepasang kekasih yang mengakhiri hidup mereka di hutan ini. Selain itu, buku lain yang lebih eksplisit dalam mendorong praktik bunuh diri adalah “Panduan Lengkap Bunuh Diri di Hutan Aokigahara” karya Wataru Surumi yang dirilis pada tahun 1993. Buku ini memberikan petunjuk rinci tentang lokasi-lokasi di hutan tersebut yang ideal untuk mengakhiri hidup agar jasad tidak mudah ditemukan.

Tanda Peringatan di Hutan Aokigahara

Di pintu masuk hutan, terdapat papan peringatan yang berbunyi, “Pikirkan baik-baik tentang anak-anak Anda dan keluarga Anda.” Pesan ini ditujukan kepada para pengunjung yang mungkin berniat mengakhiri hidup mereka di sana. Meskipun demikian, statistik dari pemerintah setempat menunjukkan bahwa sedikitnya 100 orang melakukan bunuh diri di Hutan Aokigahara setiap tahun. Angka ini cenderung meningkat pada bulan Maret, yang merupakan bulan akhir tahun fiskal di Jepang. Stres finansial yang tinggi pada periode ini sering kali memicu lonjakan kasus bunuh diri.

Jalur Aokigahara

Sebelum dikenal sebagai “Hutan Bunuh Diri” sejak 1960, Aokigahara juga memiliki sejarah kelam dengan praktik ubasute dan oyasute, di mana orang tua yang sakit atau lanjut usia dibawa ke hutan atau gunung terpencil untuk ditinggalkan dan dibiarkan mati.

Praktik ini bisa disebut juga sebagai pembunuhan karena praktik ini berarti membawa mereka ke tempat terpencil misalnya hutan atau gunung dan mereka akan ditinggalkan sendirian disana. Meskipun jarang terjadi, menunjukkan betapa hutan ini telah lama dikaitkan dengan kematian.

Jepang memang dikenal sebagai salah satu negara dengan angka bunuh diri tertinggi di dunia. Pemerintah setempat dan relawan sering kali melakukan pencarian di hutan ini untuk menemukan jasad-jasad yang belum ditemukan. Langkah-langkah pencegahan juga terus diupayakan untuk mengurangi angka bunuh diri di Aokigahara.

Pintu Masuk Gua Aokigahara

Saat ini, Hutan Aokigahara menjadi tempat bunuh diri paling populer kedua di dunia setelah Jembatan Golden Gate di San Francisco. Meskipun demikian, keindahan alami dan ketenangan hutan ini tetap menarik banyak pengunjung yang datang untuk menikmati alam, meskipun bayangan gelap tetap menyelimuti tempat ini. Aokigahara tetap menjadi saksi bisu dari banyak kisah tragis, sebuah paradoks antara keindahan alam dan misteri gelap yang menghantuinya.


Sumber: Behind D Story, Bubupedia
Gambar: Death Whisperer, Lahatpos , Tripjepang.co.id



Share on:

Like this article? Consider leaving a

Tip

Related Post